Kamis, 15 April 2010

Habis Petrus terbitlah Markus





Hampir 2(dua) bulan lebih kita mengikuti kisah Mafia Pajak dan Mafia Hukum. Sebenarnya sudah muak karena yang diberitakan adalah yang itu-itu saja. Apakah itu karena memang para penyidik memang belum mendapat perkembangan temuan atau memang mereka membuat para pemirsa televisi bahkan rakyat bosan sehingga kasus Bank Century menguap atau memang ini adalah langkah politik dibalik hukum yang dilakukan SBY guna menekan lawan-lawan politiknya atau apa lagi, yang jelas saya sendiri sudah bosan melihatnya.

Saya lebih tertarik, entah kebetulan atau tidak, muncul nama-nama yang menurut saya sebenarnya harus diubah. MARKUS, singkatan dari MAkelaR KasUS. Saya lebih tertarik membicarakan ini ketimbang membicarakan hal lain berkenaan dengan kasus Mafia Pajak dan Mafia Hukum itu. 

Markus, salah satu dari 4 (empat)  kitab Injil dimana banyak pandangan yang menyatakan bahwa Kitab ini adalah rangkuman dari Injil Matius dan Lukas. Markus menulis Injil ini terutama untuk orang-orang Grika dan bangsa-bangsa lainnya yang berbicara bahasa Yunani di kekaisaran Romawi untuk mengabarkan Kabar Baik tentang Yesus Kristus. Namanya yang sesungguhnya ialah Markos Ioanne, jadi Markus itu sendiri nama yang modern. Kalau mau lebih jelasnya silahkan dilihat di http://diosdias.wordpress.com/2007/03/02/arti-nama-nama-pengarang-injil/

Beberapa waktu dulu, di era Suharto berkuasa, sekitar tahun 80an, kita juga mendengar adanya PEnembak misTeRiUS disingkat Petrus. Petrus sendiri dalam Alkitab, disebut Yesus,  artinya adalah Batu Karang. Asal muasalnya bernama Simon. Setelah berdebat dengan Yesus saat Jamuan Terakhir, Yesus mengganti namanya menjadi Petrus, dan akhirnya setelah Yesus terangkat ke sorga, Petrus menjadi Rasul Misisonaris yang luar biasa. 

Ada yang aneh?????

Ya, di Indonesia istilah Petrus dan Markus punya indikasi yang sangat negatif. Petrus: Penembak Misterius yang menghilangkan banyak orang, terutama lawan-lawan politik, walaupun dijadikan juga sebagai kegiatan untuk menciptakan keamanan. Petrus juga menjadi senjata pemusnah yang disinyalir sebagai "Smooth Criminal, Big effect" baik di dunia kejahatan dan di dunia kebaikan. Banyak nyawa dihilangkan tanpa sebab. Bahkan isu hot-nya adalah pemusnahan lawan politik penguasa. Di dunia kejahatan, walaupun penjahat itu jahat, apak tidak  sebaiknya juga harus melalui proses hukum yang adil?  Akhirnya ini juga secara tidak langsung menyinggung umat Kristiani juga. Petrus si Batu Karang, menjadi Penembak Misterius....pemusnah massal sesungguhnya, Smooth Criminal. Saya tidak tahu kenapa nama ini dipakai untuk hal-hal yang berbau kriminal/misterius atau apa lagi istilah yang bermuara semua ke arah yang ekstreem kiri.Padahal Tuhan Yesus membawa nama ini menjadi nama yang ekstreem kanan bahkan menjadi luar biasa.

Istilah Markus, Makelar Kasus. Orang yang kegiatannya juga tidak jauh dari ekstreem kiri. Menyuap, korupsi, mengakali Negara dan membuat pendapatan yang diperoleh dengan cara tidak wajar kemudian ditampilkan secara wajar alias pencucian uang. Selain yang melakukan juga mendapat keuntungan sendiri, Negara malah mengalami kerugian yang tak kalah hebat. Padalah Markus tadi dalam hidupnya membawa Kabar Baik tentang Yesus Kristus. Bukan kabar buruk tentang penyuapan dlsb. Namun nama yang baik ini digiring lagi ke arah ekstreem kiri yakni Menyuap, korupsi, mengakali Negara dan membuat pendapatan yang diperoleh dengan cara tidak wajar kemudian ditampilkan secara wajar alias pencucian uang.

Ironis memang, jika saja Kristen adalah mayoritas dinegara ini, tentunya itu sudah diprotes habis-habisan. Namun karena minoritas kita berdoa sajalah semoga semuanya itu cepat berlalu walaupun tidak hilang karena dikenang sepanjang masa. Tuhan Yesus sudah mengingatkan, bahwa penderitaan (saya rasa juga termasuk penghinaan terhadap nama-nama yang baik dalam Alkitab sekarang ini) sudah dialami Yesus terlebih dahulu. Tugas kita hanya berdoa, memohon ampunan bagi orang yang memunculkan istilah tersebuat agar segera bertobat. 

Saat ini pencitraan nama-nama Kristen memang sangat dibutuhkan sebagai tampilan hubungan pribadi dengan Kristus dalam kehidupannya. Dulu Petrus, sekarang Markus...apalagi nanti? Lukas, Yohanes...Paulus atau apa saja....kiranya kita yang memberi nama anak kita atau yang sekarang sadar namanya diambil dari nama-nama orang baik bahkan rasul atau nabi di Alkitab semakin teguh menjadikan Alkitab sebagai sumber informasi tentang Allah dan kebaikan yang diciptakan-Nya bagi kehidupan pribadi lepas pribadi. Tuhan Memberkati...Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar