Selasa, 05 Juni 2012

SEJARAH PURAJA LAGUBOTI

SIPAETTUA berpisah dengan saudara sulungnya SIBAGOTNIPOHAN di Lumban Gorat (Balige), mencari tempat tinggal baru kea rah timur.
SIPAETTUA memiliki tiga orang putra yaitu :
1. PANGULU PONGGOK memiliki keturunan :
(Radja Hutahayan,Radja Aruan,Radja Hutajulu)
2. SIPARTANO memiliki keturunan : (Sibarani,Sibuea,Sarumpaet)
3. PURAJALAGUBOTI (Pardundang/Paronan Nagodang) memiliki keturunan (Pangaribuan, Hutapea)

ASAL USUL ISTILAH : “SEAK-SEAK PANGGARUNGAN, HUTAPEA PANGARIBUAN”.

PARDUNDANG adalah gelar PURAJA LAGUBOTI .Ia seorang pekerja keras , ulet dan telaten.
Ia menikah dengan Putri Radja Pasaribu, bekerja sebagai saudagar antar daerah. Setiap ada keramaian di daerah Toba, Ia sudah memiliki lapak disana, sehingga orang-orang menyebutnya PARONAN NA GODANG. Berkat kerja kerasnya, Ia menjadi orang paling kaya di Toba. Semua tanah di kecamatan Laguboti dibeli menjadi miliknya. sehingga orang menyebutnya (PURAJA LAGUBOTI )
Adapun boru Pasaribu,istri PURAJA LAGUBOTI sudah tua dan belum punya anak. Berkatalah boru Pasaribu kepada PURAJA LAGUBOTI.
Boru Pasaribu : “Engkau tahu, kita sudah lama menikah, namun Tuhan belum memberikan berkat kepada kita. Karena itu, baiklah engkau menikahi Putri Raja Sitorus , mungkin oleh dialah aku memperoleh anak.supaya ada ahli waris kita kelak.”
Puraja Laguboti : “Aku setuju, kalau hal itu kau pandang baik.Tapi kau harus janji, jika kelak boru Sitorus melahirkan anak . kau harus anggap sebagai anak kandung mu sendiri.” Dan jika kelak engkau melahirkan anak, maka anak yang engkau lahirkan menjadi anak sulung”.
Boru Pasaribupun menyanggupinya.
Maka Puraja Laguboti menikahi Putri Radja Sitorus, mengandunglah boru Sitorus, lalu melahirkan anak dan di beri nama HUTAPEA.
Setelah Hutapea lahir, boru Pasaribu menepati janjinya, mengasuh dan memperlakukan Hutapea sebagai anak kandungnya sendiri.
Beberapa tahun kemudian, boru Pasaribu hamil, lalu melahirkan anak dan di beri nama PANGARIBUAN. Boru Sitorus merawat Pangaribuan dengan penuh kasih sayang seperti anak sendiri.
suatu hari, berkatalah Puraja Laguboti kepada ke dua istrinya demikian : Hai istri PURAJA LAGUBOTI, dengarkanlah perkataanku ini, meskipun Hutapea duluan lahir, tetapi Pangaribuan lah anak sulung. Karena Pangaribuan lahir dari istriku yang pertama”. Sehingga Hutapea panggil abang ke Pangaribuan”
Untuk mengikat perjanjian ini, lalu PURAJA LAGUBOTI mengucapkan umpasa sbb :
SEAK-SEAK PANGGARUNGAN, HUTAPEA PANGARIBUAN”

Seak-seak adalah tempurung/batok kelapa
Panggarungan adalah tempat minuman.
Catatan : Dahulu tempat minum terbuat dari tempurung/batok kelapa.

4 komentar: