Minggu, 19 September 2010

Rest in Peace-2 (In Memoriam Kartini Dameria br. Pangaribuan, N. Nathalia)



Tepat tanggal 14 September 2010, sebenarnya adalah hari pertama seluruh kantor masuk kerja. Baik pemerintahan maupun swasta. hari itu pun aku berangkat kerja dengan situasi jalanan yang lengang. Aku sangat menikmati perjalanan. Oh ya...hari itu omprengan tidak ada, aku bersama-sama dengan langganan omprengan, dimana kami berjumlah sekitar 4 orang menaiki taksi dari daerah Komsen Jatiasih.

Sesampainya di kantor, aku langsung ganti baju. Disaat itulah datang telepon dari Namboru Vera (Op. si Medy) bahwa keadaan Namboru sudah gawat. Segera aku langsung telepon Frans (sepupuku) dan kembali ku konfirmasi kondisi Namboru Kartini. Aku tidak lagi memastikan, tetapi langsung kupercaya memang kondisi sudah cukup parah. 

Aku langsung ambil taksi (express) menuju RSPAU. Di jalan perasaanku mengatakan, bahwa aku akan sempat melihatnya menghembuskan nafas terakhirnya. Setiba di RSPAU, langsung aku naik ke ruang Merak, dan langsung menuju ruangan tempat Namboru di rawat. Kulihatlah nafasnya sudah mulai tersengal-sengal walaupun masih kulihat matanya terbuka. Tangisku tak tertahan.....melihat dia kepayahan bernafas..... Aku hubungi suster perawat yang ada untuk mengidentifikasi kondisi Namboru. Memang dia berkata bahwa tinggal menunggu saja.... sambil kami mencoba untuk mengajaknya berdialog, satu persatu keluarga berdatangan. Keluarga Marpaung yang ada dan kulihat saat itu adalah Nathalia, 2 orang berenya Amangboruku, Ank adiknya dan suster. Sementara itu dari kami Pangaribuan ada Namboru Vera, Inangtua Frans, aku dan mulai berdatanganlah Bapak, Frans, Namboru Herlina dll........

Sekitar pukul 10.00, aku bergegas lagi ke meja perawat untuk mengetahui kondisi terkahir Namboru ini.... Kulihat dia makin sulit bernafas, denyut jantungnya tidak lebih dari 60 per 30..... kadang pun alat tidak bisa mendeteksi, karena semakin lemah...... Kami semua berdoa.....sambil menangis karena kami mulai merasakan akan kehilangan anggota keluarga...... Karena keluarga berfikir untuk kemungkinan terburuk, Bapak menyarankan aku untuk segera mencari informasi tentang Rumah Duka Cikini. Tapi aku menyarankan tidak usah, dan kusarankan juga agar memakai Rumah Duka RSPAU saja. Segera aku mengambil inisiatif untuk mencari informasi tentang pemakaian Rumah Duka RSPAU.....

Kurang lebih jam 11.00 wib, aku naik kembali ke atas dan segera kuinformasikan segala sesuatunya. Aku masih bertemu Pak Tumakaka (salah satu Anggota Majelis Gereja POUK BDP) dan Opung Simatupang (Penasehat Parsahutaon Dos Roha) sedang melayat salah seorang anggota TNI (mungkin mantan tetangganya di Halim dahulu) yang meninggal dan disemayamkan di Rumah Duka RSPAU. Sempat juga mereka menawarkan bantuan. Aku juga menelpon Bpk. Pdt Eko dengan harapan mereka bersiap apabila ada sesuatu yang penting terutama dalam  pelayanan di Rumah Duka nantinya. 

Aku masih melihat Namboru itu sedikit demi sedikit mulai tertutup matanya dan Nafasnya mulai satu-satu. Sempat juga kudengar bunyi tulang badan atau rahang gemeretak. Dan terakhir kulihat Namboru menarik nafasnya...dan ternyata itulah nafas terakhirnya..... Aku segera ke meja perawat untuk meminta mereka segera memeriksa.... dan benarlah...Namboru Kartini dinyatakan meninggal tepat pukul 11.15 Wib.

Amangboru marpaung kulihat baru datang.....setelahnya.....dan begitupun keluarga Marpaung yang lain......Segera setelah itupun persiapan dilakukan....
Keluarga Marpaung memutuskan agar Nambporu dimakamkan di Narumonda....

Malam itu adalah Ibadah pelepasan, dan besok paginya Jenazah diberangkatkan.....Aku sendiri tidak ikut....tapi tetap aku berdoa....

Tertulis Firman Tuhan :

"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." (Wahyu 14 : 13)


Aku berdoa agar kiranya Tuha Jesus memberi pengampunan buat alm. Namboru Kartini, dan bersama Dia di surga kekal..... Sungguh sebuah Khotbah yang nyata dan berguna bagi kehidupan kita semua.... Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar